Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2020

Komponen Elektronika Dasar : Resistor

Gambar
Resistor merupakan komponen elektronik yang berfungsi sebagai penghambat (tahanan) arus listrik. Resistor menjadi salah satu komponen yang paling banyak digunakan dalam rangkaian elektronik. Karakteristik utama dari resistor adalah nilai resistansi (hambatannya) yang dinyatakan dalam satuan ohm ( Ω ), serta daya listrik yang dapat dihantarkannya (watt). Karakteristik lainnya seperti koefisien suhu, noise dan induktansi. Konstruksi yang paling banyak dipasaran adalah resistor yang dibuat dari komposisi karbon, film karbon, dan metal film. Nilai resistansi pada resistor aksial biasanya ditunjukan dengan kode warna sedangkan pada resistor SMD biasanya menggunakan kode angka. Selain itu nilai resistansinya bisa diukur juga menggunakan ohm meter. Kode Warna Resistor Berikut ini adalah tabel kode warna resistor dengan 4 pita warna: Contoh : pita I : Kuning = 4 pita II : Ungu = 7 pita III : Merah = ×100 pita IV : Emas = ±5% jadi nilai resistor diatas adalah 4700  Ω  (seringkali ditulis 4k7) 

Elektronika Dasar : Resistansi dan Konduktansi

Gambar
Setiap material memiliki karakteristik tertentu dalam menghambat arus listrik yang sering disebut sebagai resistivitas. Resistansi (hambatan) seringkali disimbolkan dengan R dan memiliki satuan ohm (Ω ). Hambatan listrik suatu penghantar berbanding lurus dengan panjang kawat dan berbanding terbalik dengan luas penampang penghantar. Selalin itu nilai resistansi juga bergantung dengan resitivitas material yang digunakan. Berdasarkan sifat resistivitas nya material dapat dikelompokan sebagai konduktor, semikonduktor dan isolator. Beberapa nilai resistivitas bahan dapat dilihat pada tabel berikut: Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut: Dimana :  R = resistansi (Ω )  ρ = resistivitas bahan penghantar (Ω .m)  L= panjang penghantar (m) A= luas penampang penghantar (m 2 ) Hubungan antara arus, tegangan dan resistansi dikemukakan oleh fisikawan jerman bernama Georg Simon Ohm (1787-1854). Hukum ohm menyatakan bahwa besar arus listrik yang mengalir melauli penghantar berbanding luru

Tutorial Simulasi Blinking LED ATmega 16 Menggunakan Proteus

Gambar
Pada tulisan kali ini, kita akan membahas tutorial paling dasar dari simulasi atmega16 dan programnya pada proteus. Jika sebelumnya telah dibuat beberapa postingan tentang simulasi pada proteus, pada tulisan kali ini akan lebih membahas pada hal paling dasarnya khusus bagi para pemula, yaitu mengenai langkah-langkah mensimulasikan rangkaian dan program mikrokontroller di proteus dalam hal ini blinking LED (LED berkedip) dengan Atmega 16. Programnya sendiri akan dibuat dengan IDE CVAVR. Cara-cara ini bisa juga digunakan untuk ic Atmega lainnya, namun disini kita hanya akan simulasikan untuk ic Atmega 16. Terlebih dahulu kita buat rangkaiannya pada proteus seperti ditunjukan gambar dibawah ini: Kemudian kita buat program nya di CVAVR, langkah-langkahnya: 1. Buta project baru di CVAVR, kemudian pilih chip type atmega 2. Lakukan pengaturan pada chip setting, dengan memilih chip Atmega16 dan clocknya 16000000 (16MHz) 3. Kemudian atur port yang akan digunakan sebagai input/output sesuai k

Belajar Arduino : Mode Selector dengan 1 Push Button

Gambar
Salah satu komponen dasar yang sering digunakan untuk input arduino adalah push button. Push button atau saklar tekan berfungsi untuk pmutus atau penyambung arus listrik. Ada beberapa jenis push button seperti push button Normally Open (NO) yaitu push button yang akan terhubung ketika ditekan dan terbuka ketika tidak ditekan. Ada pula push button Normally Close (NC) yang kerjanya kebalikan dari tipe NO.  Pada tulisan kali ini kita akan mencoba mensimulasikan penggunaan push button tipe NO dengan arduino. Dimana input digital pin arduino dihubungkan dengan push button NO yang satu sisi lainnya terhubung ground. Sehingga push button akan aktif ketika terhubung ground atau active low. Disini digunakan active low agar rangkaianya lebih mudah. Karena arduino sudah memiliki internal pullup pada pin digitalnya sehingga kita tak perlu lagi menambah resistor pullup eksternal. Untuk percobaan pertama kita akan membuat rangkaian dan program yang akan menampilkan tulisan “tombol ditekan” pada virt

Rangkaian Zero Crossing Detector

Gambar
Zero Crossing   adalah suatu keadaan dimana suatu fungsi menyentuh titik nol / saat dimana suatu fungsi berpindah dari siklus positif ke siklus negatif. Untuk mendeteksi zero crossing maka diperlukan rangkaian zero crossing detector. Rangkaian zero crossing detector bisa digunakan untuk menghitung frekuensi gelombang listrik, atau mendeteksi titik 0 untuk waktu penyulutan triac. Rangkaian Zero crossing dapat dibuat dengan menggunakan komponen utama diode dan optocoupler. Contoh rangkaian zero crossing dengan simulasi proteus dapat dilihat pada gambar berikut: Pada gambar rangkaian diatas terlihat bahwa rangkaian zero crosing diabangun menggunakan trafo step down untuk menurunkan tegangan AC. Dengan asumsi tegangan seumber adalah 220V. Maka dengan diturunkan nya nilai tegangan terebih dahulu diharapakan rangkaian lebih aman, karena kita terisolasi dari tegangan tinggi. Meskipun kemungkinan terjadi pergeseran gelombang ouput trafo dari gelombang sumbernya. Hal ini bergantung karakteristi

Cara Menampilkan Grafik Respon Frekuensi Pada Proteus

Gambar
Sebelum membuat ataupun mempelajari suatu rangkaian elektronik, seringkali kita harus mensimulasikan nya terlebih dahulu. Salah satu software yang sering digunakan untuk mensimulasikan rangkaian adalah proteus. Software ini memiliki fitur dan library yang lengkap, sehingga sangat mumpuni untuk mensimulasikan rangkaian elektronik. Dengan menggunakan software tentu memudahkan dan menghemat biaya dalam mencoba rangkaian. Kita bisa melakukan pengujian rangkaian seperti mengukur tegangan, arus, daya, menampilkan bentuk gelombang dalam osiloskop dan sebagainya. Selain itu dengan software proteus kita juga bisa menampilkan grafik tanggapan frekuensi (frequency response). Kemampuan ini tentu saja sangat memudahkan dalam analisa rangkaian-rangkaian yang berhubungan dengan frekuensi seperti rangkaian RLC misalnya pada low pass filter (LPF) dan high pass filter (HPF). Bagi anda yang belum tahu cara menampilkan respon frekuensi di proteus, kali ini saya akan mencoba menuliskan cara-caranya. Disini

Belajar Menggunakan Sensor LDR dan Arduino

Gambar
Light Dependent Resistor (LDR) atau disebut juga fotoresistor adalah komponen elektronik yang nilai resistansinya bergantung pada cahaya. LDR dibuat dari semikonduktor yang tidak terlindung dari cahaya. Nilai intensistas cahaya dan resistansi LDR memiliki hubungan yang berbanding terbalik. Dimana semakin rendah intensitas cahaya maka semakin besar nilai resistansinya dan sebaliknya, semakin tinggi intensitas cahaya maka semakin kecil nilai resistansinya. Berdasarkan sifatnya tersebut, LDR dapat diaplikasikan sebagai sensor cahaya untuk berbagai keperluan misalnya dalam pengendali nyala lampu berdasarkan intensitas cahaya. Simbol dari LDR ditunjukan pada gambar berikut: Karena keluaran dari LDR berupa nilai resistansi, sehingga dalam pengaplikasiannya seringkali dirangkai membentuk rangkaian pembagi tegangan . LDR dirangkai bersama 1 fixed resistor dengan nilai yang ditentukan. Dengan rangkaian tersebut maka didapatkan nilai tegangan keluaran yang dapat berubah-ubah bergantung nilai in